Jika
kemarin Kamu telah sukses disuguhi pengetahuan mendasar terkait bahasa
pemograman
JAVA. Sekarang linuXShare13 kembali menyuguhi hari Kamu dengan
bahasa pemograman lain, yang kiat sukses saya pelajari untuk satu
bulan terakhir ini.
Lantas
bahasa pemograman apa yang saya maksud ?
Mungkin
Kamu bertanya-tanya bagaimana seekor ular besar ‘Python’ bisa
menjadi simbol dari sebuah bahasa pemogaraman yang sempat populer
akhir-akhir ini ;Python.
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, linuXShare13 sudah menyiapkan
jawabannya dibawah ini, yang dirangkum dari beberapa buku Best Seller
terkait Python.
Keriangat
dan usaha bisa kamu banyangkan ya Guys :-)
Apa
itu Python
?
Python
yang mereka tahu adalah sebuah ular besar yang konon katanya menjadi
momok bagi penduduk desa yang melihatnya, begitupun penulisnya
sendiri yang sekedar mengkhayal ketika seekor ular python masuk rumah
dan memangsa makanan di dapur milik kami. :-D
Dalam
dunia IT, istiliah Python
mengacu ke salah satu dari banyaknya bahasa pemograman yang ada.
Python
adalah bahasa pemograman komputer, sama layaknya seperti bahasa
pemogaraman lain, misalnya C, C++, JAVA, PHP, Perl, dan lain-lain.
Sebagai bahasa pemograman, Python tentu memiliki dialek, kosakata
atau kata kunci (Keyword),
dan aturan tersendiri yang jelas berbeda
dengan
bahasa pemograman lain.
Bahasa
pemograman Python disusun di akhir tahun 1980-an dan implementasinya
baru dimulai pada Desember 1989
oleh Guido Van Rossum di Centrum
Wiskunde & Informatica (CWI),
yang merupakan sebuah riset di bidang matematika dan sains,
Amsterdam-belanda sebgai suksesor atau pengganti bahasa pemograman
penduhulunya, yaitu bahasa pemograman ABC, yang juga dikembangkan di
CWI oleh Leo Geurts, Lambert Meetens, dan Steven Pemberton.
Publikasi
pertama bahasa pemograman Python dilakukan oleh Guido
Van
Rossum pada tahun 1991 dengan label versi pertamanya 0.9.0. Pada
tahun 1994, Guido Van Rossum menyusul
label
versi pertamanya dengan versi 1.0. Tidak bertahan lama Guido Van
Rossum sebagai pengembang dari bahasa pemograman Python di Centrum
Wiskunde & Informatica (CWI).
Pada bulan april 1995 Guido pindah dari CWI
ke
Corporation
for National Research Initialitivies (CNRI),
yang merupakan sebuah laboratorium riset Reston, Viginia. Di CNRI,
Guido dengan tim barunya terus mengembangkan bahasa pemograman
Python, hingga merilis versi terbarunya saat itu di CNRI adalah v.1.3
sampai v1.6,
tetapi
versi yang menjadi populernya saat itu adalah versi 1.5.2. Pada tahun
2000, perusahaan “dot.com” semarak. Saat itu, Guido dan tim
pengembang lain dari CNRI pindah dengan membawa Python ke BeOpen.com,
sebuah perusahaan besar startup
di
California yang banyak merekrut para pengembang open
source. Di
bawah naungan BeOpen.com, Guido dan tim membentuk PythonLabs yang
akhirnya berhasil menciptakan Python dengan versi 2.0. Dari
BeOpen.com kemudian tim PythonLabs direkrut oleh Digitals Creations,
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembentukan produk open
source untuk
Content
Management System (CMS).
Pada tahun 2001, Guido dan tim PythonLabs memutuskan untuk lepas dari
Digitals Creations dan membentuk komunitas baru dengan nama Python
Software Foundation (PSF),
sebuah
organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta
intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah
Python dimiliki
oleh
perusahaan komersial.
Sebenarnya identifikasi diatas tidak menunjukan bahwa bahasa pemograman Python benar diambil dari sejarah ular besar yang mengerikan. Tetapi, nama Python di pilih oleh Guido sendiri karena kecintaannya pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python. Berikut ini fitur-fitur dan sejarah rilis dari bahasa pemograman Python.
Fitur
-
memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul 'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
-
memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
-
memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
-
berorientasi objek.
-
memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti Java)
-
modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
-
pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
-
memiliki banyak fasilitas pendukung sehingga mudah dalam pengoprasiannya.
Rilis
Python
1.
Python 1.0 – Januari 1994
-
Python 1.5 – 31 Desember 1997
-
Python 1.6 – 5 September 2000
2.
Python 2.0 – 16 Oktober 2000
-
Python 2.1 – 17 April 2001
-
Python 2.2 – 21 Desember 2001
-
Python 2.3 – 29 Juli 2003
-
Python 2.4 – 30 November 2004
-
Python 2.5 – 19 September 2006
-
Python 2.6 – 1 Oktober 2008
-
Python 2.7 – 3 Juli 2010
3.
Python 3.0 – 3 Desember 2008
-
Python 3.1 – 27 Juni 2009
-
Python 3.2 – 20 Februari 2011
-
Python 3.3 – 29 September 2012
-
Python 3.4 – 16 Maret 2014
Bisa
Kamu lihat ya guys, bahwa rilis Python berjalan sangat dinamis
sekali. Hanya dalam beberapa bulan saja, komunitas Python (Python
Software Foundation)
sudah mengeluarkan rilis software
yang
lebih baru.
Meskipun
Python sudah lahir cukup lama, akan tetapi
ketenaran
Python tidak akan pernah pudar di muka programmer Indonesia. Ini juga
bisa menjadi bahasa pemograman alternatif Kamu dari banyaknya bahasa
pemograman yang ada. :-)
Referensi: van Rossum, Guido (1993). "An Introduction to Python for UNIX/C Programmers", Wikipedia.org, Budi Raharjo Python Certified, Beazley, David M., Python Essential Reference.
#Python #Pemograman #Sejarah
Mengenal Bahasa Pemograman Python
4/
5
Oleh
Unknown