Friday 2 September 2016

Mengenal Bahasa Pemograman Python


Python python



Jika kemarin Kamu telah sukses disuguhi pengetahuan mendasar terkait bahasa pemograman JAVA. Sekarang linuXShare13 kembali menyuguhi hari Kamu dengan bahasa pemograman lain, yang kiat sukses saya pelajari untuk satu bulan terakhir ini. 
 
Lantas bahasa pemograman apa yang saya maksud ?

Mungkin Kamu bertanya-tanya bagaimana seekor ular besar ‘Python’ bisa menjadi simbol dari sebuah bahasa pemogaraman yang sempat populer akhir-akhir ini ;Python. Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, linuXShare13 sudah menyiapkan jawabannya dibawah ini, yang dirangkum dari beberapa buku Best Seller terkait Python.

Keriangat dan usaha bisa kamu banyangkan ya Guys :-)

Apa itu Python ?

Python yang mereka tahu adalah sebuah ular besar yang konon katanya menjadi momok bagi penduduk desa yang melihatnya, begitupun penulisnya sendiri yang sekedar mengkhayal ketika seekor ular python masuk rumah dan memangsa makanan di dapur milik kami. :-D

Dalam dunia IT, istiliah Python mengacu ke salah satu dari banyaknya bahasa pemograman yang ada. Python adalah bahasa pemograman komputer, sama layaknya seperti bahasa pemogaraman lain, misalnya C, C++, JAVA, PHP, Perl, dan lain-lain. Sebagai bahasa pemograman, Python tentu memiliki dialek, kosakata atau kata kunci (Keyword), dan aturan tersendiri yang jelas berbeda dengan bahasa pemograman lain.

Bahasa pemograman Python disusun di akhir tahun 1980-an dan implementasinya baru dimulai pada Desember 1989 oleh Guido Van Rossum di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI), yang merupakan sebuah riset di bidang matematika dan sains, Amsterdam-belanda sebgai suksesor atau pengganti bahasa pemograman penduhulunya, yaitu bahasa pemograman ABC, yang juga dikembangkan di CWI oleh Leo Geurts, Lambert Meetens, dan Steven Pemberton.

Publikasi pertama bahasa pemograman Python dilakukan oleh Guido Van Rossum pada tahun 1991 dengan label versi pertamanya 0.9.0. Pada tahun 1994, Guido Van Rossum menyusul label versi pertamanya dengan versi 1.0. Tidak bertahan lama Guido Van Rossum sebagai pengembang dari bahasa pemograman Python di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI). Pada bulan april 1995 Guido pindah dari CWI ke Corporation for National Research Initialitivies (CNRI), yang merupakan sebuah laboratorium riset Reston, Viginia. Di CNRI, Guido dengan tim barunya terus mengembangkan bahasa pemograman Python, hingga merilis versi terbarunya saat itu di CNRI adalah v.1.3 sampai v1.6, tetapi versi yang menjadi populernya saat itu adalah versi 1.5.2. Pada tahun 2000, perusahaan “dot.com” semarak. Saat itu, Guido dan tim pengembang lain dari CNRI pindah dengan membawa Python ke BeOpen.com, sebuah perusahaan besar startup di California yang banyak merekrut para pengembang open source. Di bawah naungan BeOpen.com, Guido dan tim membentuk PythonLabs yang akhirnya berhasil menciptakan Python dengan versi 2.0. Dari BeOpen.com kemudian tim PythonLabs direkrut oleh Digitals Creations, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembentukan produk open source untuk Content Management System (CMS). Pada tahun 2001, Guido dan tim PythonLabs memutuskan untuk lepas dari Digitals Creations dan membentuk komunitas baru dengan nama Python Software Foundation (PSF), sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial.

Sebenarnya identifikasi diatas tidak menunjukan bahwa bahasa pemograman Python benar diambil dari sejarah ular besar yang mengerikan. Tetapi, nama Python di pilih oleh Guido sendiri karena kecintaannya pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python. Berikut ini fitur-fitur dan sejarah rilis dari bahasa pemograman Python.

Fitur
  • memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul 'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
  • memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
  • memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
  • berorientasi objek.
  • memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti Java)
  • modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
  • pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
  • memiliki banyak fasilitas pendukung sehingga mudah dalam pengoprasiannya.

Rilis Python

1. Python 1.0 – Januari 1994
  • Python 1.5 – 31 Desember 1997
  • Python 1.6 – 5 September 2000

2. Python 2.0 – 16 Oktober 2000
  • Python 2.1 – 17 April 2001
  • Python 2.2 – 21 Desember 2001
  • Python 2.3 – 29 Juli 2003
  • Python 2.4 – 30 November 2004
  • Python 2.5 – 19 September 2006
  • Python 2.6 – 1 Oktober 2008
  • Python 2.7 – 3 Juli 2010

3. Python 3.0 – 3 Desember 2008
  • Python 3.1 – 27 Juni 2009
  • Python 3.2 – 20 Februari 2011
  • Python 3.3 – 29 September 2012
  • Python 3.4 – 16 Maret 2014

Bisa Kamu lihat ya guys, bahwa rilis Python berjalan sangat dinamis sekali. Hanya dalam beberapa bulan saja, komunitas Python (Python Software Foundation) sudah mengeluarkan rilis software yang lebih baru.

Meskipun Python sudah lahir cukup lama, akan tetapi ketenaran Python tidak akan pernah pudar di muka programmer Indonesia. Ini juga bisa menjadi bahasa pemograman alternatif Kamu dari banyaknya bahasa pemograman yang ada. :-)

Referensi: van Rossum, Guido (1993). "An Introduction to Python for UNIX/C Programmers", Wikipedia.org, Budi Raharjo Python Certified, Beazley, David M., Python Essential Reference.

#Python #Pemograman #Sejarah

Artikel Lainnya

Mengenal Bahasa Pemograman Python
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Dapatkan update artikel Linux, tutorial, dan masih banyak lagi langsung ke INBOX Anda. Gratis !!!