Ketika
mendengar ayat User-Friendly kita
pasti akan merujuk ke satu sistem operasi, yang
disebut Windows. Hal
ini
karena Windows menawarkan banyak
fasilitas-fasilitas yang
tentu memanjakan mereka para penggunanya, salah
satunya dengan fasilitas
antarmuka grafis (GUI).
Fasitiltas ini
kerap mejadi tampilan
yang enak di pandang.
Maka
tidak heran jika mereka lebih memilih Windows dibanding sistem
operasi lain. Dua
atau empat tahun yang lalu, sistem operasi ini telah banyak dianut
untuk dijadikan pedamping di
segala aktifitas mereka, termasuk
mereka yang bekerja untuk
perkantoran, game,
programmer, dan sebagainya.
Tapi, apakah hanya Windows yang dapat menganut banyak penggunanya,
terutama di Indonesia ?
Selama
satu dekade ini kita telah dimudahan dengan sistem operasi komputer
yang berbasis
Windows. Tapi setelah
adanya pemberlakuan dan penetapan UU HaKi yang berimbas pada
pelanggaran dan pemberian sanksi hukum bagi para pengguna sistem
operasi bajakan, Windows bersama variannya boleh jadi kurang diminati
lagi saat
ini.
Kamu
tahu tidak ? Sejauh ini Linux sudah berkembang sangat pesat, dan
telah banyak diminati oleh mereka yang mungkin pengguna Windows
sebelumnya. Berita baiknya, bahwa GNU/Linux sekarang lebih
User-Friendly
dibandingkan Windows. Hal itu, tindak tanpa usaha mereka sebagai
pengembang Linux. Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada
Matthias Ettrich sebagai pengembang KDE (Desktop Manager) pertamanya
di tahun 1996.
Berbicara
User-Friendly, hal ini
tidak lepas dari yang namanya X Window sebagai
portal untuk memungkinkannya akses tampilan grafis desktop manager.
Nah, Artikel ini akan
membahas singkat tentang X Window pada Unix/Linux.
Apa
itu X Window ?
Pengguna
awam mungkin beranggapan bahwa Unix dan Linux itu semata-mata bekerja
pada console dengan
tampilan yang kurang
menarik. Unix dan Linux pada
perkembangannya memiliki tampilan yang menarik seperti Windows,
dengan fasilitas antarmuka grafis (GUI) yang dinamakan X Window.
Berdasarkan informasi yang
diambil dari Wikipedia.org, X
Window (atau X11 atau
X) adalah sistem grafis
dan windowing bagi
sistem operasi UNIX dan
sistem-operasi-mirip-UNIX (Linux)
yang dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology
(MIT) sejak tahun 1984. Dengan menggunakan X Window dan aplikasi
Window Manager, sebuah komputer dengan sistem operasi UNIX atau Linux
dapat memiliki sistem GUI (Graphical User Interface) seperti
KDE, Gnome, XFce,
dll. Referensi lain
yang dikutip dari situs http://www.linuxdevcenter.com,
bahwa X
atau
X11 dikembangkan
sebagai bagian dari Project Athena, upaya kerja sama antara MIT, IBM,
dan Digital Equipment Corporation
untuk mengembangkan jaringan terminal rekayasa heterogen
yang dapat digunakan untuk tujuan pengajaran. Versi saat ini, X11,
dirilis pada tahun 1987 dan sekarang sampai dengan X11 rilis 7,
yang dikenal sebagai X11R7.
Namun,
untuk
versi X Window yang digunakan pada platform
Linux dengan nama XFree86
saat
ini dengan versi XFree86
4.8.0 yang dirilis pad Desember 15, 2008.
Mungkin
yang akan
jadi
pertanyaan Kamu adalah bedanya XFree86
dan X11/X.org itu
? Singkatnya,
XFree86
merupakan X Window untuk distro-distro lawas (tua) seperti Redhat
9.0. Sedangkan X.org/X11, X Window yang dikembangkan untuk
distro-distro baru seperti Ubuntu 10 atau keluarga Debian lainnya
yang lebih baru. Meskipun,
XFree86
merupakan X Window yang lama sekali, tetapi
dari
semua
versinya
sudah
mendukung berbagai macam jenis kartu grafis dan memudahkan Kamu dalam
melakuakn konfigurasi kartu grafis. Pastinya
sudah User-Frendly...
:-)
Dibawah
ini merupakan hasil screenshot yang diambil dari Linux Mint 18 Sarah
dengan X Window X11R7 dan sedikit perombakan pada
program Desktop Cinnamon.
Gambar ini diambil dari: www.linuxshare13.com
Gambar ini diambil dari: www.linuxshare13.com
Gambar ini diambil dari: www.linuxshare13.com
Refrensi: Wikipedia.org, http://www.linuxdevcenter.com/pub/a/linux/2005/08/25/whatisXwindow.html, http://forum.linux.or.id
Mengenal X Window ~ Kenapa Sekarang Linux Lebih User-Frendly
4/
5
Oleh
Unknown